
BREBES, gugah.id – Kawasan Kebun Teh Kaligua, Brebes sudah dikenal sejak masa penjajahan. Karena keindahan tempat dan pemandangannya, kebun teh ini disulap menjadi agrowisata. Hamparan perkebunan teh ini layaknya permadani hijau yang melapisi permukaan perbukitan.
Agrowisata Kaligua berada di dataran tinggi yang terletak di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Wisata ini berada di wilayah Brebes bagian selatan. Agrowisata Kaligua dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Jawa Tengah.

Di tempat ini, para pengunjung dimanjakan hamparan kebun teh yang luas. Terdapat sebuah pabrik teh untuk pengolahan hasil perkebunan. Hasil pengolahan perkebunan teh Kaligua adalah berupa produk hilir teh hitam (black tea) dengan merk “Kaligua” dalam kemasan teh celup dan serbuk.
Wisata agro Kaligua terletak sekitar 10 kilometer dari arah kota Kecamatan Paguyangan atau sekitar 15 kilometer dari Bumiayu. Jalan antara Paguyangan-Kaligua berkelok-kelok dan naik-turun. Selama perjalanan di lokasi ini, wisatawan bakal dimanjakan suasana sejuk dengan pemandangan perkebunan sayur dan jejeran pohon pinus.

Perkebunan teh Kaligua berada pada ketinggian 1.200 – 2.050 meter dari permukaan laut. Kondisi udara sangat dingin, berkisar 8-22 °C pada musim penghujan dan mencapai 4-12 °C pada musim kemarau. Menjelang siang hati, wilayah perkebunan teh ini hampir selalu diselimuti kabut tebal.
Perkebunan ini terletak di lereng barat Gunung Slamet (3.432 mdpl), yang merupakan gunung tertinggi kedua di pulau Jawa setelah Gunung Semeru. Keindahan salah satu puncak gunung Slamet, yaitu puncak Sakub, dapat dinikmati dari perkebunan teh Kaligua ini. Dari tempat ini, jika udara cerah, juga terlihat keindahan Gunung Ceremai, wilayah Tegal, serta Cilacap.

Sejarah Perkebunan Teh Kaligua
Perkebunan teh Kaligua merupakan warisan pemerintah kolonial Belanda. Menurut buku Handboek voor Cultuur en Handelsondernemingen in Nederlandsche Indië (J.H. De Bussy). Mencatat empat Konsesi atau Leasing yaitu G. Goring, De Jong, H. Kok dan E.G.T. Gerlach, tertanggal Oktober 1882, sesuai Hak-Hak Konsesi tersebut pada tahun 1889 mulai membudidayakan tanaman Kuno, kemudian di ikuti dengan penanaman teh pada tahun 1895/ 1896.
Pada tahun 1896 itu De Jong diangkat sebagai administrator, dengan nama firma John Peet dan Co (Berkantor di Kali Besar Barat di Batavia) yang mewakili NV Culture Onderneming. Sebagai penghargaan, makam De Jong masih terawat sampai saat ini di lokasi kebun Kaligua.
Konon pada saat pembanguan pabrik, para pekerja membawa ketel uap dari Paguyangan menuju Kaligua ditempuh dalam waktu 20 hari. Peralatan tersebut dibawa dengan rombongan pekerja yang berjalan kaki naik sepanjang 17 km.
Selama proses pengangkutan tersebut, para pekerja pada saat istirahat dihibur oleh kesenian ronggeng Banyumas. Sampai sekarang setiap memperingati HUT pabrik Kaligua setiap tanggal 1 Juni selalu ditampilkan kesenian tradisional tersebut.
Kawasan wisata agro Kaligua memberikan banyak pilihan untuk wisata. Di samping kebun teh, terdapat beberapa situs wisata menarik yang berada di seputaran Kaligua. Misalnya Gua Jepang, Tuk Bening, Gua Angin, serta makam pendiri kebun Van De Jong. Beberapa vila milik perkebunan bisa dimanfaatkan oleh pengunjung yang ingin bermalam. (mah)