Bawang Murah, Dinas Pertanian Brebes Beberkan Solusinya

Nasional Pertanian
Sejumlah buruh tani di Brebes membersihkan bawang merah untuk dijadikan bibit. (foto: Mahesa)

BREBES, gugah.id – Turunnya harga bawang merah Brebes, Jawa Tengah, telah menyebabkan kerugian bagi para petani. Salah satu faktornya adalah tingginya biaya tanam akibat penggunaan obat dan pupuk yang berlebihan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Yulia Hendrawati menanggapi masalah ini memberikan solusi. Salah satunya dengan upaya-upaya pengendalian. Pengendalian tersebut dapat dilakukan pada dua fase, yaitu Pra-Panen dan Pasca-Panen.

Penanganan Pra-Panen antara lain dengan menekan biaya produksi. Salah satunya melalui peningkatan efisiensi dan efektifitas perlindungan tanaman.

Seperti diketahui, kata Yulia, di antara biaya produksi tanaman bawang merah, 20-30 persennya merupakan biaya yang dikeluarkan dalam rangka perlindungan tanaman. Sehingga angka Break Event Point (BEP) tanaman bawang merah di Kabupaten Brebes mencapai Rp. 12.900 per kg. Sementara di daerah lain, sambung Yulia, bisa kurang dari Rp. 10.000 per kg.

“Penggunaan produk perlindungan tanaman secara bijaksana selain meningkatkan efektifitas keberhasilan upaya perlindungan tanaman, juga meningkatkan efisiensi biaya produksi sehingga bisa mengantisipasi atau meminimalisir resiko terhadap penurunan harga komoditas terutama bawang merah,” ujarnya, Kamis (18/11/2021).

Baca Juga: Harga Bawang Merah Anjlok Di Tingkat Petani, Ini Biang Keroknya!

Untuk menambah pengetahuan dalam meningkatkan hasil pertanian, pemerintah telah melakukan kerja sama dengan CropLife Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam bentuk pelatihan kegiatan peningkatan iapasitas petugas dalam pengelolaan produk perlindungan tanaman pada tanggal 16-17 Nopember 2021 bertempat di Hotel Anggraeni Jatibarang Brebes.

Acara ini diikuti oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) perwakilan dari 17 Kecamatan di Kabupaten Brebes.

“Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas lapangan dalam menjalankan tugasnya dalam mendampingi petani dan melakukan pengamatan terkait dengan proteksi tanaman,” sambungnya.

Sementara itu, Agung Kurniawan selaku Direktur Eksekutif CropLife Indonesia menyebut, pelatihan yang diselenggarakan adalqh untuk membantu membantu pembangunan sektor pertanian.

“Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen kami dalam membantu membangun sektor pertanian di Kabupaten Brebes,” tegasnya. (mah)

Leave a Reply