Blangwir Tua Sering Mogok Jadi Kendala Pemadaman Kebakaran di Brebes

Peristiwa Regional
Petugas memadamkan kebakaran yang terjadi di wilayah Kota Brebes. (foto: Mahesa Bagaskara)

BREBES, gugah.id – Penanganan kebakaran di Kabupaten Brebes banyak menemui kendala. Bukan hanya kondisi medan di lokasi kebakaran, namun juga armada mobil pemadam yang sangat minim. Sementara Kabupaten Brebes cukup luas.

Kendaraan pemadam kebakaran (Damkar) alias Mobil Blangwir juga sudah tidak layak karena usianya sangat tua. Ditambah lagi Alat Pelindung Diri (APD) petugas pemadam kebakaran yang mimim.

Kabupaten Brebes hanya memiliki 4 armada Mobil Blangwir. Tiga armada di antaranya sudah tidak layak karena usianya sangat tua. Yaitu mobil yang dibeli sejak tahun 2003, atau sudah berusia 18 tahun. Ketiga mobil Damkar tersebut berkapasitas 5.000 liter dan ditempatkan di Pos Pemadam Bumiayu, Kersana, dan Tanjung.

“Satu armada lainnya ada di Pos Damkar Induk Brebes. Jadi totalnya cuma 4 armada. Armada yang di Pos Induk ini kapasitasnya 3.000 liter, tapi sering dipaksa kita isi 4.000 liter, biar tidak bolak-balik ambil air saat pemadaman. Itu memang bahaya, karena bisa guling saat tangki penuh sedangkan kita kejar waktu saat pemadaman,” kata Kasi Damkar Satpol PP Brebes, Krisyanto, Senin (4/10/2021).

Petugas berusaha memadamkan gudang yang terbakar di wilayah Kota Brebes. (foto: Mahesa Bagaskara)

Krisyanto menuturkan, secara standar operasional prosedur (SOP), ketiga mobil Damkar yang sudah tua tersebut sudah tidak layak. Lantaran sudah berusia tua, mobil Damkar sering mogok saat menjalankan tugas pemadaman. Selain itu, banyak perlengkapan penunjang yang rusak seperti selang yang sering bocor.

“Kita juga tidak punya mobil tangki suplai. Jadi saat memadamkan api, kita sering bolak balik isi tangki. Atau meminta bantuan kepada BPBD atau PMI,” lanjut Krisyanto.

Banyaknya kendala saat proses pemadaman, lanjut Krisyanto, pihaknya sering meminta bantuan dari petugas Damkar dari Kota Tegal dan Kabupaten Tegal. Meski dengan berbagai keterbatasan, terutama peralatan pemadaman, namun para petugas Damkar berusaha untuk tetap memberi pelayanan maksimal.

“Kita cuma punya 4 mobil pemadam. Sedangkan Kabupaten Brebes wilayahnya sangat luas, mulai dari utara sampai selatan. Jelas kemampuan kita sangat terbatas,” ungkapnya.

Dia pun mengungkapkan bahwa kondisi psikologis korban kebakaran dengan korban bencana alam sangat jauh berbeda. Korban kebakaran mengalami tekanan psikologis yang kuat, karena hanya dia atau satu keluarga korbannya. Sedangkan korban bencana alam akan lebih ringan karena banyak orang yang mengalaminya.

“Untuk Pos Damkar juga idealnya satu kecamatan satu pos. Karena Brebes ini memang luas wilayahnya. Untuk wilayah jauh seperti Kecamatan Sirampog dan Salem harus ada. Kita sering kesulitan menangani kebakaran di Salem karena medannya sulit,” tutup Krisyanto. (mah)

Leave a Reply