
Gugah.id – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo memanen udang vanamie di tambak yang berada di Desa Kaliwlingi Kecamatan/Kabupaten Brebes, Kamis (22/10). Sembari memanen, Edhy mengungkapkan akan mempermudah perizinan usaha di sektor perikanan dan kelautan dengan memangkas rangkaian izin yang berbelit dan memakan waktu proses yang lama.
Kehadiran bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Kemaritiman dan Perikanan (KKP) di Kabupaten Brebes adalah sebagai bukti perintah Presiden agar ke depan masyarakat yang berada di pesisir tidak mengalami kesulitan.
“Makanya, nantinya tidak ada tambak-tambak milik warga yang dikriminalisasi. Demikian pula 21 izin cukup diajukan dengan satu kali pemberitahuan. Nantinya pengawasan teknisnya bersama KKP, namun harus tetap menjaga lingkungan yaitu menanam mangrove,” kata Edhy.
Edhy menjelaskan, geliat budidaya pertambakan saat ini terus bergeliat. Pelaku usaha tambak tidak harus mengelola lahan tambak yang luas. Melainkan dilakukan secara intensif. Seperti yang dilakukan petambak asal Desa Kaliwlingi yang saat ini panen. Dengan lahan yang kepadatan 80 ekor udang per meter, bisa menghasilkan 16 ton per hektare sekali panen.
“Biasanya di bawah satu ton. Ini karena keahlian petambak kita terus meningkat,” jelasnya.
Lanjut Edhy, untuk itu kebijakan baru dari KKP adalah perizinan pelaku usaha tambak sudah disederhanakan. Sebelumnya petani yang bertambak bebas, namun sekarang sudah ada ketentuan yang mengaturnya. Salah satunya terkait perlakuan terhadap limbah tambak yang harus ditangani, seperti oli mesin dan lainnya.
“Dari 21 rangkaian izin kini hanya satu cukup pemberitahuan melalui BKIPM untuk petambak besar. Kalau petambak kecil cukup pemberitahuan. Untuk investor juga dipermudah mengurus perizinan. Kalau investor menguntungkan tentu kita terima. Masyarakat kita juga bisa bekerja,” tambahnya.
Edhy mengatakan, di tengah masa-masa yang sulit seperti sekarang ini, Presiden juga sangat memperhatikan segala hal. Sehingga pemerintah berusaha agar dinamika rakyat harus tetap menggeliat. Kendati demikian, untuk mencapai hal itu tidaklah mudah. Artinya, dengan segala upaya pemerintah mencoba melakukan yang terbaik seperti mengeluarkan beberapa program.
“Rakyat tidak boleh kesulitan dan kita bersama bekerja dengan berbagai program pemulihan ekonomi nasional, antara lain padat karya pangan nasional dan padat karya penanaman mangrove,” pungkasnya. (*)