Lagi Mancing, Kakak Adik di Brebes Tewas, Diduga Tersambar Petir di Tambak

Peristiwa
Kedua pemancing meninggal dunia diduga tersambar petir. (foto: Istimewa)

BREBES, gugah.id – Dua orang pemancing kakak beradik Iswanto (35) dan Herwan (33) warga Desa Bulakparen Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes ditemukan meninggal dunia pada Minggu pagi (12/12/2021).

Keduanya yang merupakan warga RT 03 RW 05 diduga meninggal dunia akibat tersambar petir saat berteduh di sebuah gubuk yang berada di areal tambak.

Menurut keterangan yang berhasil dihimpun, korban berangkat mancing pada hari Sabtu pagi di tambak atau balongan milik Cadim (50) yang berada di wilayah Desa Krakahan Kecamatan Tanjung.

Pada Minggu keesokan harinya, Dori (45) warga Desa Krakahan menemukan korban sudah tergeletak di area tambak.

“Waktu itu saya melihat ada dua orang tergeletak sebuah gubuk. Setelah mengetahui bahwa keduanya sudah tidak bernyawa, saya kemudian langsung menghubungi Babinsa Desa Krakahan, Sertu Suharnoko,” katanya, Minggu (12/12/2021).

Sekretaris Desa Bulakparen, Aminudin Makhfudz mengatakan, saat itu korban yang merupakan warga Desa Bulakparen Kecamatan Bulakamba tengah memancing ikan di areal tambak di Desa Krakahan Kecamatan Tanjung. Korban merupakan kakak beradik dan berangkat mancing pada Sabtu pagi (11/12).

“Betul mereka kakak beradik merupakan warga kami. Mereka diduga tersambar petir yang kemungkinan mengenai salah satu korban,” katanya saat dikonfirmasi.

“Di tubuh salah satu korban memang terdapat sebuah pen atau logam, karena dulu pernah kecelakaan. Mungkin petir menyambar melalui itu. Kedua korban saat mancing duduk berdekatan, jadi keduanya kena,” sambung dia.

Sementara itu, Babinsa Desa Krakahan, Sertu Suharnoko mengatakan, kedua jenazah korban ditemukan pada Minggu pagi sekira pukul 06.30 WIB. Kedua korban kemudian dievakuasi menggunakan perahu nelayan setempat.

Pihak keluarga tidak bersedia kedua jenazah tersebut dilakukan otopsi dan meminta korban segera dimakamkan.

“Kedua korban ketika ditemukan dalam posisi tertelungkup dan rerlentang. Jarak korban satu dan korban lainnya sekitar empat meter,” ungkap Babinsa.

Sertu Suharnoko menuturkan, kedua korban mengalami luka bakar pada bagian dada, dan robek pada kelopak mata. Menurut tim medis dari Puskesmas Bulakamba, dari hasil identifikasi luka bakar di tubuh korban, kedua korban diduga meninggal dunia akibat tersambar petir saat berada di areal tambak.

“Pada hari Sabtu (11/12) cuaca hujan deras di sertai petir. Kemungkinan kedua korban pada saat mancing terjebak hujan dan berteduh di gubuk, karena akses jalan saat hujan tidak bisa dilalui kendaraan,” tutupnya. (mah)

Leave a Reply