
BREBES, gugah.id – Uang logam pecahan seribu rupiah yang menyangkut di tenggorokan bocah usia enam tahun asal Kelurahan Pasarbatang, Brebes ini akhirnya bisa dikeluarkan. Uang logam berhasil dikeluarkan setelah bocah bernama Fatan Almaisan Zein menjalani tindakan medis di RSUP Kariyadi, Semarang, Jumat pagi (5/11/2021).
Fatan dirujuk ke RSUP Kariyadi Semarang pada Kamis (4/11/2021) kemarin setelah menjalani pemeriksaan rontgen di RSUD Brebes. Fatan yang diantar sang ibu, Ernawati (27) dan keluarganya sampai di RSUP Kariyadi sekitar pukul 16.30 WIB. Sampai di sana, Fatan pun langsung ditangani tim dokter RSUP Kariyadi.
Uang logam yang menyangkut di tenggorokan Fatan akhirnya bisa diambil tim dokter. Proses pemgambilan uang logam mulai dilakukan tim dokter sekitar pukul 05.30 pagi tadi. Proses pengambilan uang logam selesai sekitar pukul 07.21 WIB. Saat ini, bocah enam tahun itu masih menjalani masa pemulihan. Direncanakan Fatan akan pulang besok pagi.
“(Uang logam) sudah berhasil diambil dan bisa makan dengan lancar. Sekarang lagi makan pilus anaknya,” kata Ernawati saat dikonfirmasi melalui telepon.
Ernawati mengungkapkan, dari keterangan tim dokter, proses pengambilan uang logam dilakukan dengan cara disedot menggunakan alat seperti penyedot (vakum). Setelah berhasil diambil, uang logam bergambar angklung tersebut sudah berwarna kuning. Hal ini lantaran uang logam sudah terlalu lama menyangkut di tenggorokan bocah.

Sebelumnya diberitakan, uang logam yang bersarang di tenggorokan Fatan Almaisan Zein, bocah berusia enam tahun di Kelurahan Pasarbatang, Brebes mulai dilakukan tindakan medis. Setelah tiga kali menjalani rontgen di tiga rumah sakit yang akhirnya terkendala biaya, kini bocah tersebut akan dirujuk ke RSUP Kariyadi, Semarang, Kamis (4/11/2021).
Ibu Fatan, Ernawati (27) mengantarkan anaknya ke RSUD Brebes untuk menjalani pemeriksaan di ruang radiologi untuk mengetahui letak uang logam di tenggorokannya. Selanjutnya, Fatan dirujuk ke RSUP Kariyadi Semarang untuk proses pengambilan uang koin yang menyangkut di tenggorokan bocah semata wayang itu.
“Saya sudah bawa Fatan ke RSUD Brebes, RS Bhakti Asih dan RS Gunung Jati. Tapi dokter menyatakan anak saya harus di rujuk ke RS Kariyadi Semarang. Karena RS yang sudah saya datangi tidak memiliki alat untuk mengambil uang logam di tenggorakan itu,” kata Ernawati di RSUD Brebes, Kamis (4/11/2021).
Ia mengaku bingung untuk merujuk anaknya ke RSUP Kariyadi Semarang. Pasalnya, ia dan keluarga tak memiliki biaya untuk operasi Fatan. Bahkan, hampir sebulan Fatan tak bisa memakan nasi. Ia hanya bisa menelan bubur tiga sendok sehari. Agar tak dehidrasi, orang tua Fatan pun memberikan air minum dan sesekali susu UHT atau susu cair.
“Badanya semakin hari semakin kurus. Awalnya beratnya 20 kg. Tapi sekarang sudah turun jadi 14 kg. Saya khawatir kondisi anak saya semakin memburuk jika tidak segera mendapatkan tindakan medis. Saya bingung mau bagaimana ini,” ungkapnya.
Anak semata wayang dari Ernawati (27) dan Sandi Novratama (29) ini dirujuk ke RSUP Kariyadi Semarang setelah menerima berbagai banguan dari sejumlah donatur. Fatan akan menjalani tindakan medis di RSUP Kariyadi melalui jalur Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), karena yang memiliki BPJS hanya sang ibu.
Dokter RSUD Brebes Jundi Azmi mengatakan, dari hasil pemeriksaan medis di RSUD Brebes, uang koin pecahan seribu rupiah masih menyangkut di tenggorokan Fatan. Menurut pemeriksaan dokter, ukuran uang tersebut terlalu besar, sehingga menyangkut di tenggorokan. Jika ukurannya lebih kecil, maka uang koin tersebut bisa keluar melalui saluran pencernaan saat bocah itu buang air.
“Posisi uang itu masih di tenggorokan. Ini masih menunggu hasil rontgen yang kedua. Setelah ini nanti langsung dirujuk ke RSUP Kariyadi Semarang. Tapi kalau ukuran koinnya lebih kecil mungkin bisa keluar lewat saluran pencernaan,” ungkapnya. (mah)