Misteri Terowongan Bawah Laut Benteng Pendem Cilacap ke Pulau Nusakambangan

Pariwisata
Kawasan Benteng Pendem Cilacap. (foto: Mahesa B)

CILACAP, gugah.id – Misteri terowongan bawah laut Benteng Pendem Cilacap ke pulau Nusakambangan hingga kini belum terpecahkan. Keseluruhan, masih ada 40 persen bagian dari Benteng Pendem yang menyimpan misteri.

Benteng Pendem, salah satu objek wisata di Cilacap, yang menyimpan misteri. Terletak di bagian tenggara kota Cilacap. Ujung Timur Pantai Teluk Penyu di wilayah Kelurahan Cilacap.

Dikutip dari situs resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Cilacap, bagian selatan benteng ini berbatasan dengan Samudra Hindia dan Selat Nusakambangan. Menjadi pintu masuknya kapal ke atau dari Pelabuhan Alam Tanjung Intan.

Sementara bagian baratnya merupakan Kantor Pertamina Area 70. Sisi utara adalah tangki penampungan minyak mentah Pertamina UP IV Cilacap yang ada di Area 70.

Berdasarkan dokumen peta yang ditemukan di Belanda pada 1988, luas Benteng Pendem secara keseluruhan kurang lebih 10,5 hektar.

Saat ini kawasan Benteng Pendem tinggal 6,5 hektar. Sebab lahan seluas 4 hektar lainnya dipergunakan untuk pembangunan tangki Pertamina.

Keberadaan Benteng Pendem baru 60 persen dari keseluruhan data yang ada. Sementara 40 persen lainnya masih menjadi misteri dan tertimbun pasir.

Dibangun oleh Belanda bernama asli Kustbatterij op de Landtong te Cilacap

Benteng ini adalah bangunan kuno yang didirikan Belanda pada 1861-1879. Benteng bernama asli Kustbatterij op de Landtong te Cilacap memiliki ruang penjara. Termasuk terowongan bawah laut, ruang akomodasi, ruang pengintaian, dan ruang kesehatan.

Bangunan ini dibangun sebagai markas pertahanan Belanda untuk Pantai Selatan Jawa. Tetapi pada 1942, benteng ini diduduki tentara Jepang.

Saat Jepang kalah dari sekutu, Benteng Pendem kembali ke tangan tentara Hindia Belanda (KNIL) sampai tahun 1950. Tahun 1952, benteng ini kosong dan kembali ditempati pada 1965 oleh TNI.

Dalam perjalanan sejarah, Benteng Pendem sempat dimanfaatkan untuk markas latihan lintas hutan, gunung, rawa dan laut oleh Pasukan RPKAD sekarang KOPASSUS.

KOPASSUS membangun Tugu Monumen Peluru 2 buah, sebagai pintu utama masuk ke dalam komplek Benteng Pendem pada saat itu.

Mulai tahun 1965–1986 lokasi Benteng Pendem pun perlahan terpendam dimakan usia dan pembangunan. Saat itu pemerintah membangun dermaga dan kantor Pertamina yang memakan 4 ha areal benteng.

Pada 26 November 1986 seorang warga Cilacap bernama Adi Wardoyo memberanikan diri untuk menggali dan menata lingkungan Benteng. Sejak tanggal 28 April 1987 resmi dapat dikunjungi dan terbuka untuk umum hingga saat ini.

Leave a Reply