Petani Jalin Kerjasama, Produksi Sorgum di Brebes Bakal Ditingkatkan

Pertanian
Petani di Kabupaten Brebes memanen sorgum. (foto: Istimewa)

BREBES, gugah.id – Lahan pertanian di Kabupaten Brebes bukan hanya cocok untuk produksi padi dan bawang merah serta komoditas sayuran, namun lahan pertanian ini juga bisa ditanami komoditas sorgum.

Melihat potensi itu, sejumlah petani yang merupakan pegiat tanaman sorgum di Kabupaten Brebes berencana meningkatkan produksi sorgum di lahan seluas puluhan hektar. Untuk awal, rencana pengembangan tanaman sorgum itu akan dimulai pada bulan Oktober mendatang.

Pendiri Yayasan Sepakat Brebes Bermartabat (SBB), Azmi Asmuni Majid akan berupaya meningkatkan produksi komoditas sorgum di Kabupaten Brebes. Pihaknya pun menjalin kerjasama dengan perusahan CV. Cita Benggala Lestari.

“Kami dari penggiat sorgum Kabupaten Brebes dengan Sepakat Brebes Bermartabat baru saja melakukan penandatanganan dengan Pak Kusmunandar sebagai Off Tracker PT. Widodo Makmur Perkasa. Beliau ini Direktur CV. Gita Benggala Lestari dari Cianjur Jawa Barat,” ungkap Azmi yang saat itu hadir bersama Ketua Bidang Litbang Yayasan SBB, M. Reza Prisman, Sabtu (25/9/2021).

Peningkatan produksi komoditas sorgum yang dimaksud, kata Azmi, untuk pemenuhan pakan ternak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Secara bertahap, pihaknya akan melakukan peningkatan produksi sorgum di sejumlah Desa di Kabupaten Brebes.

“Untuk awal, lahan yang sudah kami siapkan ada di Desa Pagejugan sekitar 20 hektar dan di Banjarharjo itu ada sekitar 5 hektar, lanjut Azmi.

Penyerahan bibit sorgum oleh perusahaan asal Cianjur kepada pegiat sorgum Brebes. (foto: Dedy Agustian)

Dia menuturkan, peningkatan produksi ini akan terus bergulir dengan kebutuhan yang sangat banyak, yaitu sampai 100 ton per hari. Upaya peningkatan produksi sorgum ini merupakan gerakan kemandirian masyarakat, dengan sistemnya bagi hasil dengan pemilik lahan.

“Setelah ada gerakan kemandirian dari masyarakat, mudah-mudahan dinas terkait bisa ikut membantu,” harapnya.

Sementara itu, Direktur CV. Gita Benggala Lestari, Kusmunandar yang juga sebagai Off Tracker PT. Widodo Makmur Perkasa mengatakan, tanaman sorgum ini salah satu produk turunannya adalah untuk hijauan pakan ternak maupun silase jerami sorgum. Pihaknya mengaku sudah meneliti sorgum sebagai bahan pakan ternak, terutama sapi dari tahun 2016 sampai 2021 dan hasilnya memuaskan.

“Untuk pakan ternak ini, kami membutuhkan sorgum sampai 200 ton. Nah, untuk mencapai 200 ton per hari, kami mengumpulkan pegiat-pegiat tanaman sorgum di Jawa Barat dan Jawa Tengah ini untuk menanam sorgum totalnya kurang lebih 600 hektar jadi sehari paling 5 hektare habis terpakai,” katanya.

Untuk masa produksi sorgum, dia menjelaskan, dari mulai masa tanam hingga panen, mencapai 75-80 hari. Untuk pengolahan lahannya, mulai dari awal sudah membutuhkan kesiapan lahan yang sempurna.

“Masa produksi 1 kali tanam untuk 4 kali panen ke depan. Oleh karena itu, penanaman awal harus sempurna. Sebab, dengan awal pengolahan lahan yang sempurna itu akan digunakan untuk ke depannya,” jelasnya.

Perlu diketahui, hampir seluruh bagian tanaman sorgum, seperti biji, tangkai biji, daun, batang dan akar, dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri. Mulai menjadi makanan seperti sirup, gula, kerajinan tangan, pati, biomas, bioetanol dan tepung pengganti terigu dan lainnya.

“Jadi masyarakat petani sorgum tidak usah khawatir hasil panennya tidak dibeli. Sebab, setiap kami turun, kami membawa benih, kami ikat dengan kesepakatan. Sementara di Jawa tengah ini baru Kabupaten Brebes,” pungkasnya. (dn)

Leave a Reply