Sepanjang Pantura Brebes yang Tak Terduga dan Bisnis Pemakaman

Sastra
Oleh: Imron Rosyadi

Sepanjang Pantura Brebes yang Tak Terduga

Sepanjang pantura Brebes ada lubang-lubang trauma dan
Gelombang duka
Ketika aku lewat, sawah asa gersang
Sejak usia menggenang
Dan segala riwayat tak bisa digugat
: genggaman tanganmu yang tiba-tiba
Segala syak-wasangka memasang mata
Adakah sungai sudah tiba pada muara?
Adakah jalan sampai ujungnya?
Tapi hilir dan hulu Pemali samasekali jauh
Sejauh pandanganku melihat gerak bibirmu
Yang tak bisa kusentuh dengan sebuah tanya
Dan percakapan yang utuh

Setiap perkataanmu berpencar mencari makna
Menyusuri panjang pantura
Tidak ada yang kembali, mungkin mati
Mungkin terjatuh lumpuh, dan barangkali dehidrasi parah
Di tengah-tengah kadung namun tanggung

Segala cerita hampir berakhir, hanya bayangmu yang
tak pernah mangkir, lalu kata-katamu mengisi bab rahasia.
Dan segala tanya sampai pada batasnya
Adakah sungai tak pernah sampai muara?
Adakah jalan tak menemui ujungnya?
*
Brebes, 2020


Bisnis Pemakaman

Dalam dunia bisnis harus pintar cari peluang
Tidak ada kerja amal, semua demi uang
Kudu punya pinjaman modal, orang dalam
Pungutan liar dan kemauan pasar
Ribet bisnis dengan orang hidup
Mending bisnis dengan orang mati: pasar yang pasti.

Ketika dunia yang padat berjejal ini
Pemakaman adalah rumah terakhir
Kami buat senyaman mungkin
Lingkungan asri, anti-banjir,
Anti-penggusuran paling penting.

Orang mati atau mau mati lebih lurus hati
Bisnis ini akan ditulisnya dalam wasiat:
Pesanan yang harus pudat.
Jika tidak, sekeluarga bisa kualat.
Ayo pesan, pesan sini:
Hari senin, harga naik lagi.

Kami sediakan beragam kelas dan fasilitas
Kelas reguler: cocok untuk mereka yang bergaji UMR
Dengan fasilitas: – perawatan maksimal setiap minggu, kecuali akhir bulan
Bentuk kuburan seragam: tanpa rumput-rumputan, tanpa hiasan nisan, tanpa cacian atasan, tanpa kredit bulanan, tanpa tumpukan kerjaan, hanya tanah jadi beban.
Kelas eksklusif, jelas ini pantas untuk bos dan yang berduit
Dengan bentuk yang mewah, hiasan nisan gemerlapan, luas lahan
Yang cukup dikunjungi beberapa istri dan simpanan.
Dan ingat
Kelas ini tidak menerima mayat koruptor
Mereka tak pantas diterima bumi apalagi oleh kami
Mereka pantasnya dikremasi
Itu juga kalau ada yang mau mengurusi

Bisnis ini kami persembahkan untuk orang-orang yang spesial tanpa dikenal
Untuk pejabat yang tak serakat
Untuk pahlawan yang tak tercatat
Untuk manusia yang ingin kami manusiakan hingga akhirat
Ini lah kelas VVIP
Kami buat dengan indah dan asri
Dekat danau, bukit-bukit hijau
Dan bunga-bunga yang subur layaknya di firdaus:
Surga bagi orang-orang yang kudus.

Kita tak punguti bayaran, hanya mereka pasti dikunjungi banyak orang
Kami sediakan café-restoran, lahan parkir dan swalayan
Dengan pemandangan indah percis rest area, cocok untuk wisata
Bisnis harus untung maksimal, kuras uang abadi dari si mati, ini semua demi uang
Uang
Dan uang.
*
Brebes, Oktober 2021


Imron Rosyadi, pegiat sastra di Kabupaten Brebes. Karya-karyanya bertengger di rak-rak buku bersama satrawan lainnya. Lulusan UIN Syarif Hudayatullah.

Leave a Reply