Ratusan Napi di Lapas Slawi Positif Covid-19, Pihak Lapas Siapkan Blok Tahanan Khusus

Regional
Kepala Lapas Kelas IIB Slawi, Mardi Santoso

SLAWI, gugah.idRatusan narapidana atau napi di Lapas Kelas IIB Slawi Kabupaten Tegal dinyatakan positif Covid-19. Ada 197 napi di Lapas tersebut yang saat ini menjalankan isolasi selama 9 hari. Narapidana yang dinyatakan positif melakukan isolasi dua blok tahanan khusus yang telah disiapkan.

Kepala Lapas Kelas IIB Slawi, Mardi Santoso mengatakan, di Lapas Kelas IIB Slawi ada 326 nadapidana dari kapasitas 224 orang. Pihak Lapas pun menyiapkan skema penggunaan blok tahanan untuk menangani narapidana positif Covid-19. Di Lapas Kelas IIB Slawi ada 4 blok, yang masing-masing blok berisi 9 kamar.

“Di Lapas Kelas IIB Slawi ada 4 blok. Dua blok kami siapkan untuk nadapidana yang positif untuk melakukan isolasi mandiri. Satu blok untuk narapidana yang negatif. Serta satu blok lagi disiapkan untuk masa observasi narapidana yang positif setelah dinyatakan negatif,” ungkapnya saat ditemui di Lapas Kelas IIB Slawi, Sabtu (14/8).

Mardi menjelaskan, warga binaan atau narapidana di Lapas Kelas IIB slawi sudah divaksin Covid-19 untuk dosis pertama. Vaksin juga diikuti oleh para petugas Lapas. Sehingga, narapidana yang dinyatakan positif Covid-19 ini semuanya adalah Orang Tanpa Gejala (OTG).

“Meskipun secara teori dari Kementerian Kesehatan sekarang masa isolasi itu 10 hari, tapi narapidana di sini akan diisolasi selama 14 hari. Sejak dinyatakan positif sampai sekarang, mereka sudah melakukan isolasi selama 9 hari,” jelas Kalapas.

Kalapas menuturkan, sebelumnya ada 212 narapidana yang positif Covid-19 setelah ada dua petugas Lapas yang terpapar Covid-19 dari salah satu isteri dari petugas Lapas. Kemudian, pihak Lapas melakukan tracing di lingkungan Lapas pada 6 Agustus kemarin. Dari 212 narapidana yang dinyatakan positif, saat ini tersisa 197 yang masih positif.

“Untuk upaya kesembuhan bagi narapidana, sekarang ada penambahan asupan gizi, vitamin, obat-obatan yang disuport oleh pemerintah daerah. Untuk penanganan Covid-19 di lingkungan Lapas, kami bersinergi juga dengan TNI dan Polri,” tambahnya.

“Kami juga melakukan pengecekan rutin dengan alat oximeter oleh petugas Lapas yang sudah dilatih oleh petugas medis. Sementara untuk meningkatkan imunitas, para petugas juga rutin berjemur. Juga ada edukasi tentang Covid-19 lewat radio Lapas Media,” pungkasnya. (*)

Leave a Reply