Tenggelam Sejak 1936, Bangkai Kapal Van Der Wijck Ditemukan

Peristiwa Sejarah
Kapal Van der Wijck (foto: Soerabaijasch handelsblad, 20/10/1936)

LAMONGAN, gugah.id — Kapal Van der Wijck karam pada tahun 1936 silam. Kini, bangkai kapal yang termasyhur di masanya itu akhirnya berhasil ditemukan. Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menemukan penampakan bangkai Kapal Van der Wick di Perairan Lamongan, Jawa Timur, Kamis lalu (14/10/2021).

Tim BPCB Jatim juga dikabarkan telah berhasil melakukan dokumentasi bangkai kapal yang kisahnya sempat diabadikan lewat film layar lebar tersebut. Dalam pencarian tahap kedua, eksplorasi cukup berhasil ketimbang eksplorasi yang dilakukan pada bulan April lalu. Eksplorasi kali ini dibantu dua kapal nelayan setempat.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan, Siti Rubikah mengatakan, eksplorasi kali ini berjalan lebih baik daripada eksplorasi yang dilakukan pada April lalu. Dalam eksplorasi kali ini tim berhasil mendokumentasikan keberadaan kapal yang tenggelam pada 1936 silam sejak hari pertama eksplorasi tahap kedua digelar.

“Alhamdulillah, eksplorasi hari ini tim arkeolog sudah berhasil mendapatkan dokumentasi videonya. Progres jauh lebih baik dari eksplorasi pertama yang tidak dapat dokumentasi,” kata Siti, dikutip dari suara.com.

Poster Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, adaptasi dari Novel Karya Buya Hampa. (foto: google)

Meskipun tim telah berhasil mendokumentasikan dalam bentuk video, Rubikah menyebutkan bahwa masih butuh pendalaman dan butuh lebih banyak lagi dokumentasi terkait kapal Van der Wijck yang tenggelam di perairan Lamongan itu. Penyelaman untuk kepentingan dokumentasi Itupun terus dilakukan.

“Butuh banyak dokumentasi kapal Van der Wijck lagi, sehingga masih butuh penyelaman kembali. Tim penyelam juga ditambah,” tambahnya.

Kapal Van der Wijck dilaporkan tenggelam pada 20 November 1936 di perairan Lamongan, tepatnya 12 mil dari Pantai Brondong. Ketika tenggelam, kapak ini mengangkut 187 warga pribumi dan 39 warga Eropa. Kapal tersebut mulai berlabuh dari pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya) berlayar menuju Tanjung Priok (Batavia).

Sedangkan jumlah awak kapalnya terdiri dari seorang kapten, 11 perwira, seorang telegrafis, seorang steward, 5 pembantu kapal, dan 80 anak buah kapal (ABK) dari pribumi. Kapal ini diduga tenggelam karena kelebihan muatan. Saat lepas jangkar dari Surabaya, kapal ini dikabarkan membawa muatan kayu besi.

Kisah tenggelamnya kapal Van der Wijck ini pernah dituangkan Buya Hamka dalam novelnya berjudul “Tenggelamnya Kapal Van der Wick” pada tahun 1939. Cerita dari novel karangan Buya Hamka ini juga sempat dibuat film dengan judul yang sama pada tahun 2013, yang diperankan Herjunot Ali, Pevita Pearce, dan Reza Rahadian. (mah)

Leave a Reply